PWB Desak Polres Bungo amankan Pelaku Pengeroyokan Wartawan



MUARA BUNGO – Dua oknum wartawan di Bungo mendapatkan kekerasan saat melakukan kegiatan peliputan disebuah SPBU.

Mereka dianiaya oleh sekelompok pelangsir BBM, selain itu, menurut kedua oknum wartawan itu, mereka juga dianiaya orang lain yang diduga petugas SPBU itu sendiri.

Keduanya dilarikan kerumah sakit Umum Hanafie Bungo, kepala mereka mengalami memar dan juga beberapa jahitan.

Terhadap kejadian itu, ketua Persatuan Wartawan Bungo (PWB) Azroni S.Sos menyayangkan adanya peristiwa tersebut. Menurut dia, seharusnya kejadian itu tidak terjadi, sebab wartawan yang turun kelapangan dilindungi undang-undang

"Kita dari PWB sangat menyayangkan hal itu. Ini harusnya tidak terjadi," kata Azroni.

Dikatakan Azroni, rekannya yang melakukan peliputan tersebut untuk mengungkap kebenaran, dimana apa yang dilakukan oleh SPBU tersebut dilarang atau kegiatan ilegal.

"Minyak non subsidi itu harusnya dinikmati oleh masyarakat biasa, bukan untuk pelangsir yang notabene untuk bisnis lagi," katanya.

Kedua wartawan itu, yakni Taufik dan Yadi resmi melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Bungo. Mereka berharap agar pihak kepolisian bisa mengusut kasus itu.

Dikatakan Azroni, pihaknya mendesak agar Polres Bungo bisa mengungkap dan menangkap pelaku pengeroyokan itu, karena sudah melanggar hukum.

"Panggil pihak SPBU, siapa oknum petugas SPBU yang terlibat juga harus dihukum sesuai UU yang berlaku," ungkapnya.

"Dan kita juga minta kepada Pertamina untuk memberikan sanksi terhadap SPBU ini, karena sudah memfasilitasi pelangsir minyak," sambungnya. 

Untuk diketahui, dua orang wartawan liputan Kabupaten Bungo yang mendapatkan serangan oleh sekelompok orang tak dikenal. Resmi membawa kasus ini keranah hukum.

Usai divisum dirumah Sakit Hanafie Bungo, Taufik strenger TV One kontributor Bungo dan Yadi wartawan JambiOne langsung bergegas ke Mapolres Bungo untuk melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. 

Didampingi oleh belasan wartawan liputan Bungo, kedua wartawan yang mendapatkan pemukulan itu langsung menuju bagian SPKT Polres Bungo.

Sebelum melaporkan kejadian ini, Taufik menyebut jika dirinya memang sengaja datang ke SPBU 23-372-13 tersebut untuk membuktikan laporan masyarakat yang menyebut jika di SPBU itu terdapat kegiatan aktivitas melangsir minyak.

"Dapat informasi kita langsung cek ke TKP, ternyata benar, ada aktivitas pelangsir," kata Taufik sembari merintih kesakitan, Sabtu (29/5).

Menurut dia, saat kejadian memang ada sebuah truk yang didalamnya ada Tanki minyak. Spontan dirinya langsung mengecek ke Mobil tersebut. Tak lama kemudian mereka langsung diserang oleh pelangsir.

Mereka diserang secara membabi buta, selain memukul, kedua wartawan tersebut juga sempat dipijak-pijak oleh pelangsir minyak itu.

"Kami tiga orang. Cuman wartawannya dua orang, satu lagi kawan," ungkapnya.

Selain memukul, peralatan kerja mereka seperti kamera, handphone bahkan sepeda motor juga ikut dirampas.

Sementara itu, warga sekitar menyebut jika memang terjadi keributan, namun dirinya tidak tau apa penyebabnya.

"Kejadiannya sebelum magrib. Yang ngeroyok orang tu pelangsir minyak," kata warga sekitar. (Bs)